RESENSI BUKU MOZAIK PUISI UNTUK 77 TAHUN INDONESIA TERCINTA
RESENSI BUKU MOZAIK PUISI UNTUK 77 TAHUN INDONESIA TERCINTA
Oleh : Helma Herawati
Identitas buku
1. Judul buku : Mozaik Puisi untuk 77 Tahun Indonesia
2. Penggagas : Yoseph
3. Penulis : Suwarti. dkk
4. Penyunting : Margantoro
5. Layout : Dwin I.C
6. Cover : Pangeuh
7. Penerbit : Mitra Mekar Berkarya
8. Tempat terbit : Yogyakarta
9. Tahun terbit : 2022
10. ISBN : 978-623-92157-6-9
11. Tebal buku : vii +94 Halaman
12. Kategori : Antologi
13. Harga buku : Rp. 50.000
14. Resolusi : 14,8 cm x 21 cm
Buku dengan cover pemandangan alam Indonesia yang sangat indah serta merah putihnya yang gagah berani berkibar di angkasa ini merupan buku yang sangat menarik untuk dibaca karena di dalamnya berisi 77 puisi yang dipersembahkan untuk 77 tahun Idonesia
Buku dengan judul Mozaik Puisi untuk 77 Tahun Indonesia ini adalah karya 12 penyair hebat yang terdiri dari kepala sekolah, guru dan pustakawan dalam kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman DIY dan salah satunya adalah Suwarti, S.Pd, beliau adalah seorang peminpin yang bijaksana sekaligus merupakan sosok Inspirasi bagi rekan-rekan guru SD Negeri Jetis 1 Yogyakarta.
Sekilas penulis akan menguraikan mengapa buku ini sangat menarik untuk dibaca dan dimiliki
Pertama - Ketika memontum tujuhbelasan ada beraneka kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia, dari bermacam-macam lomba sampai upacara di seluruh wilayah Indonesia namun ada cara unik yang patut ditiru untuk merayakan kemerdekaan yaitu dengan mempersembahkan 77 puisi sebagai kado 77 tahun Indonesia tercinta.
Kedua – Puisi yang disajikan dalam buku ini sangat menyentuh hati para pembaca karena bait demi baitnya mengandung makna yang mendalam hingga pembaca larut dalam perasaan yang terharu, sedih dan bersyukur seperti puisi yang berjudul Perjuangan buah pena penyair kita suwati, S.Pd sbb :
Perjuangan
Ketika tubuh ini mulai renta
Diujung Masa purna
Lelah dan penat mengiasi ahri-hari yang tersisa
Rasa ingin meletakan semua beban
Menikmati hidup menjelang senja
Namun…
Saat ku lihat tawa canda ceria anak-anak
Yang bebas eksperikan nuansa hati
Kembali mengelitik rasa
Mengapa harus menyerah. Mengapa harus pasrah
Kembali gambaran terlihat bahkan seorang kakek tua renta
Memanggul bamboo runcing siap di garda terdepan
Meski akhirnya harus tumbang bersimbah darah
Siapa aku
Pantaskah aku berkata sudah?
Bahkan tidur nyenyakpun rasa nya belum pantas
Harus terus melaju menata hati, kembangkan kreasi
Demi anak-anak negeri
Kalau bukan kita … siapa lagi
Yaa...Itulah cuplikan puisi dalam buku yang berjudul “Mozaik puisi untuk 77 tahun Indonesia, buku ini benar-benar hasil karya yang sangat indah, Namun masih terdapat sedikit kekurangan pada isi buku yaitu tidak menyajikan materi puisi dan alangkah baiknya jika buku ini dilengkapi dengan materi puisi untuk menambah pengetahuan pembaca serta di lengkapi dengan gambar-gambar ilustasi
Sebagai penutup saya ucapkan selamat kepada para penyair yang telah terpilih semoga para pembaca lebih tertarik untuk menelusuri lebih jauh bait-bai puisi dalam buku ini,
Wallahu A'lam Bisshawab.
Yogyakarta, 22 -02-2023
BIOGRAFI PENULIS
HELMA HERAWATI, M.Pd
Lahir dari pasangan suami istri Syafni bin Rajo Ameh dan Jasmina binti talib, pada tanggal 7 Februari 1970, di desa Siulak Panjang, Kecamatan Siulak, Kabupaten Kerinci-JAMBI, Menempuh Pendikan di SD 126/III Siulak Panjang 1 (1983), SMP Negeri Siulak (1986), SPG Negeri Sungai Penuh (1986), DII-PGSD di Universitas Terbuka Jambi (2000) S1-PGSD (2010), dan S2-Magister Teknologi Pendidikan (2014) di Universitas Negeri Jambi.
Pengalaman Pekerjaan sebagai guru PNS di SD 37/IX Rukam (1992-2003), dan SD 211 Mendalo-Jambi (2003 – 2016) kemudian hijrah ke jogja, di SD Negeri Jetis 1 yogyakarta, Penulis memulai karier dengan bergabung sebagai anggota PERRUAS, Rumah Seni Asnur Jakarta dan menghasilkan karya seni berupa buku antalogi pantun yang berjudul PANTUN MUTIARA BUDAYA INDONESIA.
Anda bisa berkenalan melalui:
hp / wa 085369151570,
e-mail helma.herawati@gmail.com
helma herawati insan cendikia blogspot.com
youtube helma herawati
Komentar
Posting Komentar