MENJELANG SENJA

Bacaan ringan. *MENJELANG SENJA* Petang hari senjo munguning, hari lah senjo menjelang malam. Ku sangko paneh sampai petang kiro nyo hujan ditengah hari. Itulah lagu daerah kerinci yg aku dendangkan pada laptop di teras rumah ku sambil menyiapkan tugas pelatihan media pembelajaran yg harus di kumpulkan hari ini sabtu 7 oktober 23. Sementara suamiku Mas Rochid sibuk dengan rutinitasnya yaitu bersedekah air pada tanaman sebelum magrib, setiap hari beliau menyirami tanaman sayuran di pekarangan rumah selesai sholat subuh dan menjelang magrib Tiba-tiba mobil innova hitam berhenti di depan rumah, Mas Rochid menghampiri sepertinya telah mengenal siapa pengemudinya, kemudian mempersilakan mobil itu masuk ke halaman rumah,dan parkir tepat di depan jendela kamar putra ku. ku lihat yg keluar dr mobil itu adalah beliau sepasang suami istri yg sangat aku kenal. Beliau adalah sahabat baik Mas Rochid yg sudah terasa seperti saudara atau kakak sendiri. dg penuh rasa hormat beliau kami persilakan masuk rumah, aku langsung menutup laptop dan mengakhiri kerjaan ku, terus ke ruang tengah menyiapkan minum dan menyuguhkan sedikit kue. Mengawali pembicaraan beliau menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan nya silaturrahmi ke rumah kami. *Bigini Mas Rochid*, sejak setahun yg lalu istri saya ini sudah mengizinkan saya untuk menikah lagi (poligami) Namun belum ada yg cocok. Sudah 13 orang perempuan yg saya kenal atau dikenalkan namun belum ada kecocokan, Baru kali ini sy menemukan yg pas untuk menjadi istri ke-2 saya, yg bersedia mendampingi hidup saya di usia senja. Umur saya sdh hampir 70an.Maka saya datang kesini meminta kesediaan Mas Rochid menjadi saksi pada sidang pranikah saya di pengadilan Agama Bantul besok senin tgl 9 Okt 23 MasyaAllah ... aku sangat terkejut, Subhanallah ... rasa tidak percaya tapi nyata di depan mata, Jantung ku berdebar - debar dag dig dug. Mata ku berkaca-kaca. Hati ku bertanya - tanya, Apa benar yg aku dengar? Aku menoleh pada seorang perempuan yg duduk di samping ku, Beliau kelihatan sangat anggun dalam balutan hijab warna jingga. Beliau cantik sesuai kharismanya sebagai pensiunan PNS, Benar kah ini? Hati ku bertanya tapi mulut ku berat untuk menyampai. Tak terasa ada air bening yg membasahi pelupuk mataku namun aku berusaha untuk menyembunyikan nya. Aku mengalihkan pembicaraan dg menawarkan minum dan mencicipi makanan ringan yg ku suguhkan. Tanpa kusadari beliau telah meminum 2 gelas air putih hangat pesanan nya. Sementara bpk sirambut putih itu terus bercerita tentang kebaikan kebaikan calon istri mudanya Dia masih gadis, Belum pernah menikah, usianya 52 th,selisih 17 th sama saya, dia tidak begitu cantik masih cantik yg ini. Sambil menepuk pundak sang istri. Sang istri menjawab : Ya yaa lah ucapan di depan saya jika di depan dia entah apa yg dikatakan, sibapak tersenyum menggoda nya. beliau juga bilang: "Dengan begini" malah istri jadi terkenal di kampung kami,di Lombok timur. Semua warga memuji istri ku. Sedikit menyela pembicaraan beliau, Sy bilang "Yaa! Pak, saya juga kagum sama ibuk" sambil menggam jemari ibu di sebelah ku. Tak pernah ku temukan wanita kuat seperti beliau ini. aku sendiri, tidak sanggup. sambil menoleh pada suami ku, Mas Rochid hanya tersenyum kecut. Si ibu cantik membalas genggaman tangan ku sangat erat beliau berucap "ini hanya dimulut saja" Yaa ikhlaskan lah Dari Pada berzina. Jika suami berzina kita ikut berdosa karna kita sudah tidak mampu melayaninya. Yaa... aku paham, aku mengerti, mana ada wanita yg ikhlas berbagi cinta, semutpun tak rela hatinya terluka, apalagi kita yg sudah memasuki usia senja. Sudah berpuluh-puluh tahun kita hidup bersama kini terpaksa menyatakan rela menerima kehadiran dia. Hanya berharap syurga sebagai imbalannya. Lalu suaminya berkata. *Jangan begitu,klu menguarkan kata2, "Dari pada berzina* itu tidak ikhlas namanya. Si istri pun tertunduk sambil menutup muka dg kedua telak tangan nya. Adzan magrib berkumandang beliau berdua pamit pulang. Seperti biasa kita salaman cipika cipiki namun ini merasa berbeda kami berpelukan sangat lama. Namun saling diam. Secara perlahan beliau lepaskan pelukan ku. Aku bilang Aku kagum sama ibuk. Ibu sangat kuat. Ini sebuah pelajaran bagi ku. Beliau jawab *Tapi jangan ditiru* Beliau masuk ke mobil dan perlahan mobil itu pun menjauh dr pandangan ku. Setelah kedua nya berlalu. Aku terduduk dan Sedikit merenung. Terkait masalah poligami, Sampai kini (54 th) Aku masih belum paham apa makna kata ikhlas yg sebenarnya, Apa hanya aku yg belum paham. Ku tadahkan tangan ku sambil berdoa smg Allah memberikan yg terbaik buat beliau bertiga, Dan jauhkan perkara ini dari kita yg belum mampu, Aamiin Aamiin Ya rabbal aalamiin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF & KREATIF Serta langkah-langkahnya

CONTOH PROGRAM PERBAIKAN & PENGAYAAN SESUAI DENGAN KURIKULUM 2013

RIAK GELOMBANG DIBALUT LARA oleh Helma herwati